Tahukah anda bahwa jerawat bisa berdampak pada Kesehatan mental seseorang?
Sebanyak 63% pasien acne mengalami resiko peningkatan depresi dibandingkan pasien bukan penderita acne berdasarkan penelitian British Journal of Dermatology terhadap pasien-pasien pederita acne di Inggris selama tahun 1986 sampai 2012. Studi tersebut juga menyimpulkan bahwa prosentase depresi menurun seiring dengan proses perawatan dan pembersihan acne pada seseorang.
Ironisnya selama masa pandemic terjadi peningkatan problem acne sebesar 55% (riset parusahaan Dynata for DeVries Global, Amerika pada 1000 orang wanita).
Hal ini desebabkan oleh banyak hal. Misalnya tingkat stressor tinggi menyebabkan produksi hormon penyebab acne lebih banyak. Selain itu pemakaian masker kadang menimbulkan iritasi yang juga menyebabkan acne. Serta terlalu lama berada di depan computer untuk kepentingan meeting virtual, WFH dsb mengakibatkan seringnya kita menyentuh wajah yang tanpa kita sadari dan tentu ini juga menjadi menjadi salah satu penyebab munculnya acne.
Kalau hal ini anda biarkan tanpa terapi yang tepat, akan mengakibatkan acne akan menyebar ke area wajah yang lain. Hal tersebut menyebakan semakin parahnya wajah anda. Dan keterlambatan treatment akan menyebabkan masalah wajah yang lain: scar, flek, iritasi dsb. Ketika acne sudah semakin parah, maka akan membuat kita semakin tidak percaya diri. Kalau tidak punya rasa percaya diri maka biasanya kita cenderung menutup diri. Dan turunnya rasa percaya diri inilah yang bisa berdampak buruk pada pekerjaan, karir, jodoh dan keutuhan rumah tangga. Tentu hal terburuk tidak ingin terjadi pada diri kita bukan?